Si Kecil Botak

Aku takut!
ketakutan yang teramat sangat,hingga memaksaku berlutut
aku berlari menerjang pagar kayu butut
membuat takut kawanan burung perkutut

Astaga...
ku tahu dunia pun kan terhenyak pana
sejak kapan aku turut memikirkan negara?

Terlintas kembali dalam benak
gambaran tertatih laku anak kecil botak
sepintas lihat,orang ingin terbahak
ya ampun,kepalanya pitak!
Tapi saat mendekat,mereka tersentak
kasihan,matanya hampir buta karena katarak
tak punya ibu bapak,hidup dari sisa terserak

Aku sebal dengan tatap belas kasih orang
sudah tahu kasihan,tetap saja berlalu lalang
kudekati dia yang tengah mengerang
memegangi perutnya yang telanjang

Kubimbing si kecil ke rumahku
kuberi sup,nasi,dan susu
hatiku trenyuh,lahap nian dia makan masakanku
dia ucap terimakasih dan tersenyum sipu

"Kak,bila semua orang baik dan pintar masak seperti Kakak
negeri kita takkan penuh rakyat miskin lapar berteriak"

Aku kaget kupandangi si kecil
matanya terpicing,suara polos keluar dari mulut mungil
membuatku mampu terhentak tergigil

"Kamu peduli dengan negara busuk ini?"
"Jangan bilang busuk Kak,aku cinta negeri ini
aku selalu berdoa tuk semua penduduk negeri"
"Walau kamu selalu dicela itu orang-orang hina durhaka?"
"Tentu saja,ini negeri tercinta saya"
jawabnya tegas,halus,sopan gembira

Badanku terus bergetar gigil
bagai ada yang teriak memanggil
terus saja aku lari laksana kancil!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS