Hei kamu!
Aku mencintaimu, karena kamu adalah kamu
kamu yang selalu menjadi dirimu
tak mau sembarang turuti apa yang orang mau
selalu berusaha buktikan jatimu
walau jalan tampak terjal berbatu
Kamu, ya, kamu!
orang yang aku mau hanya kamu
jangan nakal, tetaplah lurus berlaku
buktikan, kamu pantas menjadi priaku
Ingatlah kamu
aku di sini tak ingin hanya menunggu
aku juga ingin dampingi harimu
walau duka pilu tengah berlalu
Kamu jangan lupakan aku
yang selalu setia menunggu
yang ingin bisa bersamamu
karena hanya denganmu, aku ingin berpadu
Hanya Kamu
Keraguan
Pernahkah kau bayangkan, Sayang
Sakitnya gores cinta yang terbuang
nikmatnya nyeri hati yang tak pernah terkatakan
indahnya kekosongan pikiran seluas entah berapa kilan
Pernahkah kau rasakan?
sulitnya menerka hati orang tersayang
pernah kau coba membayang?
mungkin tidak, kau terlalu sibuk belajar terbang
Tahukah kau, Sayang
hati ini ingin selalu bersama
pikiran ini selalu meronta
kembali, selalu kembali teringat padamu di sana
Tapi apa daya bila kau berubah
tak lagi tunjukkan perhatian yang ramah
tak lagi pedulikan aku pulang melepas lelah
tak lagi acuhkan bilakah hatiku kan kau jamah
Sayang, aku terlalu lelah tuk slalu menunggu
tanyaku pun kini tak jarang kau acuh
jangan heran bila hati ini jadi meragu
tak henti menyangka kau telah jenuh
Haruskah aku pergi, Sayang?
sementara hati ini tenggelam dalam danau bayang
sungguh aku tak mampu melangkah tenang
seakan kaki ini membawaku ke padang gersang
Maukah kau mendengar mohonku ini?
kembalilah, seperti dahulu saat kita selalu berbagi
aku takkan sanggup bayangkan ku sendiri
jalani hari tanpa sandaran lagi
Gua Kita
Awal kebersamaan, semua terasa indah
Belajar mengerti, belajar memahami, belajar mengalah
Kita isi gua ini dengan hangatnya cinta
Kita hias gua ini dengan segala kasih yang kita punya