Kesepianku

Aku terduduk di tempat tidurku
menyadari tak seorang pun terdengar berlalu
menyadari hanya gemericik hujan dalam gendang telingaku
menyadari tak seorang pun mengingatku

Kutatap langit-langit kamar nanar
teringat orang tuaku bekerja dengan tekad terpancar
hanya satu tujuan, agar aku dapat terus belajar
tak hiraukan masalah, mereka cari uang dengan gencar

Teringat priaku yang sedang terbang membentangkan sayapnya
belajar menjadi pria sejati calon kepala rumah tangga
seringkali terlalu asyik dengan dunianya
tapi ku tahu, dia harus bisa tetap terbang
itulah caranya tunjukkan kemampuannya

Teringat pula teman-temanku yang semakin menjauh
tampak akrab tanpa pernah sadari pandanganku
kawan, aku ingin sekali menyatu!
tapi mengapa tak pernah kalian hiraukanku?

Saat ini duniaku hanyalah kamarku
tempatku merenung, membisu, dan terpaku
saat keluar hadapi dunia, aku tidak menjadi aku

Sesak, sungguh sesak himpitan di dada
ku bergelung di tempat tidur hanya berteman boneka
tak ada yang mengajak bicara, tak ada yang buatku tertawa
tetes demi tetes air mata di pipi bagai berlomba
kutahan isak yang nyaris bergema di udara

Tiap pulang dari dunia luar kusadari aku selalu sendiri
tak ada tempat berbagi cerita lagi
kini apa lagi yang harus kuhadapi?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ketika

Aku mencintaimu ketika kau memelukku, walaupun kau belum pernah memelukku
Aku mencintaimu ketika kau tersenyum, senyummu yang dapat memberi kekuatan bagiku
Aku mencintaimu ketika kau menangis, dan bahuku menjadi sandarannya
Aku mencintaimu ketika kau tertawa, ketika kebahagiaanmu membuatku tenang
Aku mencintaimu ketika kau marah, seakan-akan kebodohan membelenggu diriku
Aku mencintaimu ketika kau takut, lalu aku akan menemanimu
Aku mencintaimu ketika kau mengenakan gaun putih dan berdansa denganku, walaupun itu hanya terjadi di mimpiku
Aku mencintaimu ketika kau bercerita padaku, tentang warna kesukaanmu
Aku mencintaimu ketika kau mendengar pujianku, tentang betapa kagumnya diriku padamu
Aku mencintaimu ketika kau berada di hatiku, selalu menjadi semangat dalam diriku
Aku mencintaimu ketika kau panggil namaku, walau hanya untuk menyapaku
Aku mencintaimu ketika kau tak menyadari, bahwa aku mencintaimu
Aku mencintaimu ketika aku datang ke rumahmu, dan menunggumu keluar dari pintu rumahmu
Aku mencintaimu ketika aku berdebar tiap kali melihat wajahmu, karena itu benar-benar terjadi padaku
Aku mencintaimu ketika aku gugup untuk berkata-kata di hadapanmu, ketakjubanku padamu yang membuatku begitu
Aku mencintaimu ketika aku bisa menjagamu, saat kau merasa takut
Aku mencintaimu ketika aku dengar suaramu, suara yang menyadarkanku dari rasa kesepianku
Aku mencintaimu ketika aku genggam erat tanganmu, ketika kurasakan debar dadaku
Aku mencintaimu ketika aku kecup jarimu, lalu kau tersenyum padaku
Aku mencintaimu ketika aku ada dalam mimpimu, padahal aku tak berencana masuk dalam mimpimu
Aku mencintaimu ketika aku melihat matamu yang sayu, mata yang bisa membuatku jatuh hati padamu
Aku mencintaimu ketika aku kecup dahimu, kecupan pertamaku ketika saat terakhir aku bertemu dirimu
Aku mencintaimu ketika aku tak pernah berada dalam hatimu, walaupun sekejap waktu
Aku mencintaimu ketika aku tahu bahwa orang lain telah bersamamu
Aku mencintaimu ketika aku dan kau berjalan berdampingan, entah bagaimanapun kau memaknainya
Aku mencintaimu ketika aku dan kau duduk berdua di kursi depan rumahmu, dan bercerita panjang lebar tentang kita
Aku mencintaimu ketika aku dan kau kan bertemu suatu saat nanti, dan aku kan berlutut di hadapanmu tuk meminta kau menjadi kekasihku
Aku mencintaimu dari hatiku yang terdalam hingga ke ujung angkasa, hingga nanti ketika tubuhku terbaring dalam peti yang berbalut bendera negaraku
Aku mencintaimu dengan segala yang ku punya, bahkan dengan kesendirian dan kesepianku saat ini
Dan aku mencintaimu dengan cintaku yang sederhana, begitu sederhananya hingga kau akan terhanyut di dalamnya...

maaf banget,untuk post ini bukan dari hati dan pikiran saya
puisi ini dibuat oleh kakak tersayang saya, Elang Sharpintan PAP
=)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gores Luka Sang Rajapatni

Akulah Gayatri Rajapatni
hanya bisa haturkan sembah bekti
turuti apa yang bukan kehendak diri
semata taati darah dan gelar nan suci

Tak mampu sekalipun mulut terbuka
membantah apa mau Sang Baginda Wijaya
tak mampu pula berontak krama
demi perjuangkan hasrat dalam dada

Aku memang tak seperti Ayunda Tribhuana
yang biasa ditanya dan diajak bicara
analisis keadaan pemerintahan Baginda

Bukan pula seperti Ayunda Mahadewi
yang terkasih di antara permaisuri
tenangkan jiwa Raja tiap hari

Tidak pula seperti Ayunda Jayendradewi
teguh kukuh menjaga cinta suci
setia guru laki hingga mati

Apalagi seperti Indreswari Stri Tinuheng Pura
yang hanya bisa bermanja pada Kakanda
merengek mohon Kala Gemet Putera menjadi Raja

Aku, Rajapatni, berbeda!
walau terbiasa tundukkan kepala
bahkan kala ego diri meraja
Sang Baginda takkan mampu murka
hanya denganku Baginda bak Syiwa-Uma
hanya aku sang penurun penerus tahta
turunkan penerus yang lebih mulia dari Ayahandanya

Memang aku bukanlah puteri suci
aku telah berani membagi hati
menjalin kasih dengan lain lelaki
ksatria gagah idaman hati
tapi tlah usang seiring langkah menjadi permaisuri

Dalam diam ku berusaha
tetap tunduk tanpa mencela Baginda
semata pertahankan harga diri wanita
walau tuk itu harus berkorban rasa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS